SOCIAL MEDIA

"It's gonna be okay. No matter what the problem is. It's always nice to hear someone telling you 'it's gonna be okay'. I think it's not about how factual that statement is. But more about hearing what you want to hear when you just need the slightest hope"
-Diana Rikasari-


Sepertinya saya belum pernah cerita tentang seseorang yang nyata yang sangat berpengaruh dalam hidup saya di blog ini. Sebelum 2017 berakhir saya ingin cerita tentang orang yang sangat saya cintai, yang selalu menasehati dan saya rindukan. Dia adalah Femy Dianola, kakak saya, yang saat kecil saya panggil Cece, lalu sudah beranjak besar saya suka mengganti panggilannya sesuka hati saya, menjadi teteh, eseng, dan sekarang gondo. Saat kecil, saya dan Cece lebih sering bertengkar daripada main bersama. Pernah saya memukul dan mendorongnya hingga terjatuh dan benjol, maafkan Ce.

Lalu ketika Cece sudah SMP dan saya masih SD, kami sekamar. Pertengkaran fisik itu sudah tidak ada, tapi ngambekan tetap ada. Walaupun satu kamar dan satu kasur, tapi kalau sudah ngambek, kami tidak akan bertegur sapa, pernah sampai beberapa hari tidak bertegur sapa. Lalu Mama bertanya pada saya, belum ngobrol sama Cece? Saya jawab belum. Dan saya lupa bagaimana akhirnya kami baikan.

Ketika sudah SMA dan kuliah, kami semakin akrab, punya hobi yang sama, cita-cita yang sama, dan sama-sama putus cinta setelah bertahun-tahun pacaran. Kami selalu saling curhat tentang apa saja, tentang pengusaha sukses yang memulai karir dari bawah, tentang buku yang bisa memotivasi, tentang skin care, tentang wanita, tentang patah hati, tentang jatuh cinta, tentang drama korea, tentang running man, segalanya. Bukan berarti tidak pernah marahan lagi, namun karena sudah sedikit lebih dewasa, ketika marahan, kami bisa mengungkapkan kekesalan itu, lalu baikan.

Akhir 2016 ke 2017 adalah hari-hari terberat saya. Saya seperti kehilangan arah, saya kehilangan mental entrepreneur saya, pokoknya saat itu saya seperti seorang yang sangat-sangat kebingungan dan tak tau arah. Hari-hari saya lalui dengan tidur, bangun tidur, makan, dan nonton K-Drama. Kalau kata peribahasa "hidup segan, mati tak mampu". Alhamdulillah saya masih punya Cece, tempat berbagi cerita dan yang menasehati saya. Nasehatnya yang masih saya ingat "kamu ini sudah di usia, kamulah penanggung jawab segala keputusan yang kamu ambil, boleh bertanya pada orang lain, tapi keputusan tetap ditanganmu dan kamulah penanggung jawabnya".

Awal 2017 saya mulai menyelesaikan perasaan yang tersendat itu, saya berusaha bangkit dan memilih merantau ke Jakarta. Tentunya dengan dukungan dari Cece. Ternyata jarak membuat kami saling memberi motivasi dan menasehati. Dan kegalauan saya berlanjut. Nasehat berikutnya adalah "habiskan jatah galaumu". Cece sudah seperti obat penenang bagi saya, dia adalah orang terakhir tempat saya bercerita, dan selalu memberikan energi. Saya merasa lebih beruntung daripada Jonghyun karena masih punya iman dan orang tempat berbagi cerita suka dan duka.

Karena sebenarnya Suci Ramdasari itu adalah seorang yang rapuh dan melankolis. Bukan berarti saya tidak tau cara berdoa pada Yang Maha Kuasa. Tapi saya memang seseorang yang membutuhkan orang lain saat menentukan pilihan. Walaupun memang pilihan itu ada ditangan saya, tapi saya tetap butuh seseorang yang memberikan nasehat agar saya yakin dengan pilihan tersebut. Saya seseorang yang membutuhkan orang lain untuk mengatakan kalau saya bisa dan baik-baik saja. Dan Cece adalah orang yang tepat.

Terima kasih Ce, aku cinta mati sama kamu.


xoxo,
uciramda

My Dear

Monday, December 25, 2017

"It's gonna be okay. No matter what the problem is. It's always nice to hear someone telling you 'it's gonna be okay'. I think it's not about how factual that statement is. But more about hearing what you want to hear when you just need the slightest hope"
-Diana Rikasari-


Sepertinya saya belum pernah cerita tentang seseorang yang nyata yang sangat berpengaruh dalam hidup saya di blog ini. Sebelum 2017 berakhir saya ingin cerita tentang orang yang sangat saya cintai, yang selalu menasehati dan saya rindukan. Dia adalah Femy Dianola, kakak saya, yang saat kecil saya panggil Cece, lalu sudah beranjak besar saya suka mengganti panggilannya sesuka hati saya, menjadi teteh, eseng, dan sekarang gondo. Saat kecil, saya dan Cece lebih sering bertengkar daripada main bersama. Pernah saya memukul dan mendorongnya hingga terjatuh dan benjol, maafkan Ce.

Lalu ketika Cece sudah SMP dan saya masih SD, kami sekamar. Pertengkaran fisik itu sudah tidak ada, tapi ngambekan tetap ada. Walaupun satu kamar dan satu kasur, tapi kalau sudah ngambek, kami tidak akan bertegur sapa, pernah sampai beberapa hari tidak bertegur sapa. Lalu Mama bertanya pada saya, belum ngobrol sama Cece? Saya jawab belum. Dan saya lupa bagaimana akhirnya kami baikan.

Ketika sudah SMA dan kuliah, kami semakin akrab, punya hobi yang sama, cita-cita yang sama, dan sama-sama putus cinta setelah bertahun-tahun pacaran. Kami selalu saling curhat tentang apa saja, tentang pengusaha sukses yang memulai karir dari bawah, tentang buku yang bisa memotivasi, tentang skin care, tentang wanita, tentang patah hati, tentang jatuh cinta, tentang drama korea, tentang running man, segalanya. Bukan berarti tidak pernah marahan lagi, namun karena sudah sedikit lebih dewasa, ketika marahan, kami bisa mengungkapkan kekesalan itu, lalu baikan.

Akhir 2016 ke 2017 adalah hari-hari terberat saya. Saya seperti kehilangan arah, saya kehilangan mental entrepreneur saya, pokoknya saat itu saya seperti seorang yang sangat-sangat kebingungan dan tak tau arah. Hari-hari saya lalui dengan tidur, bangun tidur, makan, dan nonton K-Drama. Kalau kata peribahasa "hidup segan, mati tak mampu". Alhamdulillah saya masih punya Cece, tempat berbagi cerita dan yang menasehati saya. Nasehatnya yang masih saya ingat "kamu ini sudah di usia, kamulah penanggung jawab segala keputusan yang kamu ambil, boleh bertanya pada orang lain, tapi keputusan tetap ditanganmu dan kamulah penanggung jawabnya".

Awal 2017 saya mulai menyelesaikan perasaan yang tersendat itu, saya berusaha bangkit dan memilih merantau ke Jakarta. Tentunya dengan dukungan dari Cece. Ternyata jarak membuat kami saling memberi motivasi dan menasehati. Dan kegalauan saya berlanjut. Nasehat berikutnya adalah "habiskan jatah galaumu". Cece sudah seperti obat penenang bagi saya, dia adalah orang terakhir tempat saya bercerita, dan selalu memberikan energi. Saya merasa lebih beruntung daripada Jonghyun karena masih punya iman dan orang tempat berbagi cerita suka dan duka.

Karena sebenarnya Suci Ramdasari itu adalah seorang yang rapuh dan melankolis. Bukan berarti saya tidak tau cara berdoa pada Yang Maha Kuasa. Tapi saya memang seseorang yang membutuhkan orang lain saat menentukan pilihan. Walaupun memang pilihan itu ada ditangan saya, tapi saya tetap butuh seseorang yang memberikan nasehat agar saya yakin dengan pilihan tersebut. Saya seseorang yang membutuhkan orang lain untuk mengatakan kalau saya bisa dan baik-baik saja. Dan Cece adalah orang yang tepat.

Terima kasih Ce, aku cinta mati sama kamu.


xoxo,
uciramda
Gyeolhone daehayeo
Pernikahan adalah tentang
Joeun sarameul manna
Bertemu dengan orang yang baik
Joeun sarangeul hago
Memiliki cinta yang baik
Joeun jibeul gatneun geot
Dan membeli rumah yang bagus

Because This Is My First Life Ost Part 4 - Marriage by MoonMoon

Sebenarnya, apa arti pernikahan itu? Saya wanita yang sangat ingin menikah. Menurut agama saya, menikah adalah untuk menyempurnakan agama. Awalnya saya pikir hanya saya saja yang terlalu memikirkan pernikahan. Namun, ketika saya bertemu teman wanita yang juga single, mereka juga memiliki pernikahan dan suami impian, saat mereka menjelaskan, seperti tersirat harapan mungkin juga sebuah nama di dalam hati mereka. Keinginan menikah hanya pernah saya dengar dari sudut pandang teman wanita. Saya tidak pernah bertanya atau mendengar cerita pernikahan impian dari sudut pandang teman laki-laki.

Setelah menonton K-Drama Because This Is My First Life, saya mengetahui pandangan beberapa karakter laki-laki di drama tersebut tentang pernikahan. Saya tidak akan membahas tentang pernikahan impian saya, atau membahas alur cerita drama tersebut. Namun, saya akan membahas tentang pernikahan berdasarkan pemahaman yang saya dapatkan setelah menonton drama tersebut. Bukan tentang pernikahan secara agama atau suku budaya. Tapi tentang pernikahan secara rasional.

Nam Se-Hee, tidak ingin menikah, dia hanya ingin hidup dan meninggal bersama kucing peliharaannya dan di rumah yang dia cicil hampir seluruh hidupnya. Lalu Se-Hee memilih menikahi Yoon Ji-Ho karena dia merasa mereka sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing dan merasa nyaman satu sama lain, bukan karena cinta. Namun ternyata, mereka saling jatuh cinta, dan Se-Hee memilih menerima keputusan Ji-Hoo untuk bercerai sebelum dia sempat menyatakan cintanya. Kemudian dia menyadari dia sangat kehilangan sosok wanita yang dicintainya dan sangat merindukannya.

Ma Sang-Goo yang jatuh cinta dengan wanita yang tidak ingin menikah dan tidak ingin kehidupan pribadinya diganggu, Woo Soo-Ji. Tetap sabar, tetap mencintai, tetap menjaga, dan menghibur kekasihnya itu. Dia sangat peduli dan memberi pengertian pada kekasihnya arti pernikahan.

Sim Won-Seok, seseorang yang sudah berpacaran selama 7 tahun dan sangat mencintai kekasihnya, Yang Ho-Rang. Merasa belum siap menikahi kekasihnya. Sementara Ho-Rang sangat ingin menikah, dan Won-Seok merasa terbebani dengan impian kekasihnya itu. Menurut Won-Seok, pernikahan dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Kemudian dia memilih berpisah dengan Ho-Rang, karena walaupun dia sangat mencintai Ho-Rang, dia tidak percaya diri bisa membahagiakan kekasihnya. Dia merasa terbebani karena harus merelakan impiannya.

Sebelum episode terakhir release, saya setuju dengan statement Won-Seok bahwa pernikahan dan cinta itu adalah dua hal yang berbeda. Pernikahan bukan tentang betapa aku mencintaimu, tetapi tentang bertemu orang yang tepat di waktu yang tepat. Karena walaupun saya mencintai seseorang, mungkin orang tersebut belum tentu ingin menikahi saya. Mengapa orang yang pacaran 7 tahun harus menyatakan siap menikah setelah pacaran 7 tahun? Bahkan jika mereka tidak pacaran 7 tahun pun, jika mereka memang berjodoh, pasti akan bertemu di waktu tepat dengan cara yang tak pernah mereka sangka. Itulah mengapa saya mengatakan bahwa pernikahan itu tentang bertemu orang yang tepat di waktu yang tepat.

Kemudian, setelah menonton dua episode terakhir. Saya mengubah pemahaman statement di atas. Nam Se-Hee yang merasa sangat kehilangan Ji-Ho menjual rumahnya karena berpikir tidak akan bisa bersama Ji-Ho lagi. Won-Seok yang menolak wanita yang memilihnya karena merasa pikiran dan hatinya masih untuk orang yang sama, Ho-Rang. Soo-Ji yang akhirnya mulai terbuka tentang kehidupan pribadinya dengan Song-Goo karena merasa nyaman dan dicintai.

Lalu, inilah kesimpulan saya, bahwa pernikahan itu ada karena aku mencintaimu. Karena aku mencintaimu, aku ingin hidup bersamamu. Ini adalah alasan paling rasional mengapa dua orang manusia menikah. Apapun agamanya, apapun suku dan budayanya. Seorang laki-laki akan menikahi wanita karena:
"Aku senang melihatmu tersenyum"
"Aku ingin membuatmu bahagia"
"Aku tidak bisa hidup tanpamu"

Karena jika bukan alasan rasional ini, suatu pernikahan tidak akan bisa bertahan. Mencintai seseorang bukan berarti tidak membencinya, hanya saja tak bisa. Mengapa harus pacaran 7 tahun dulu baru siap menikah? Karena seorang laki-laki butuh waktu, mental, juga materi untuk menyatakan bahwa dirinya bisa membahagiakan wanita yang dicintainya. Bahkan jika dia sangat mencintaimu, dia masih butuh waktu yang tepat untuk menyatakan ingin hidup bersamamu. Geothe mengatakan, tidak ada hal yang lebih fundamental berdasarkan kebahagiaan, kecuali pernikahan.


xoxo,
uciramda

Marriage

Saturday, December 2, 2017

Gyeolhone daehayeo
Pernikahan adalah tentang
Joeun sarameul manna
Bertemu dengan orang yang baik
Joeun sarangeul hago
Memiliki cinta yang baik
Joeun jibeul gatneun geot
Dan membeli rumah yang bagus

Because This Is My First Life Ost Part 4 - Marriage by MoonMoon

Sebenarnya, apa arti pernikahan itu? Saya wanita yang sangat ingin menikah. Menurut agama saya, menikah adalah untuk menyempurnakan agama. Awalnya saya pikir hanya saya saja yang terlalu memikirkan pernikahan. Namun, ketika saya bertemu teman wanita yang juga single, mereka juga memiliki pernikahan dan suami impian, saat mereka menjelaskan, seperti tersirat harapan mungkin juga sebuah nama di dalam hati mereka. Keinginan menikah hanya pernah saya dengar dari sudut pandang teman wanita. Saya tidak pernah bertanya atau mendengar cerita pernikahan impian dari sudut pandang teman laki-laki.

Setelah menonton K-Drama Because This Is My First Life, saya mengetahui pandangan beberapa karakter laki-laki di drama tersebut tentang pernikahan. Saya tidak akan membahas tentang pernikahan impian saya, atau membahas alur cerita drama tersebut. Namun, saya akan membahas tentang pernikahan berdasarkan pemahaman yang saya dapatkan setelah menonton drama tersebut. Bukan tentang pernikahan secara agama atau suku budaya. Tapi tentang pernikahan secara rasional.

Nam Se-Hee, tidak ingin menikah, dia hanya ingin hidup dan meninggal bersama kucing peliharaannya dan di rumah yang dia cicil hampir seluruh hidupnya. Lalu Se-Hee memilih menikahi Yoon Ji-Ho karena dia merasa mereka sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing dan merasa nyaman satu sama lain, bukan karena cinta. Namun ternyata, mereka saling jatuh cinta, dan Se-Hee memilih menerima keputusan Ji-Hoo untuk bercerai sebelum dia sempat menyatakan cintanya. Kemudian dia menyadari dia sangat kehilangan sosok wanita yang dicintainya dan sangat merindukannya.

Ma Sang-Goo yang jatuh cinta dengan wanita yang tidak ingin menikah dan tidak ingin kehidupan pribadinya diganggu, Woo Soo-Ji. Tetap sabar, tetap mencintai, tetap menjaga, dan menghibur kekasihnya itu. Dia sangat peduli dan memberi pengertian pada kekasihnya arti pernikahan.

Sim Won-Seok, seseorang yang sudah berpacaran selama 7 tahun dan sangat mencintai kekasihnya, Yang Ho-Rang. Merasa belum siap menikahi kekasihnya. Sementara Ho-Rang sangat ingin menikah, dan Won-Seok merasa terbebani dengan impian kekasihnya itu. Menurut Won-Seok, pernikahan dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Kemudian dia memilih berpisah dengan Ho-Rang, karena walaupun dia sangat mencintai Ho-Rang, dia tidak percaya diri bisa membahagiakan kekasihnya. Dia merasa terbebani karena harus merelakan impiannya.

Sebelum episode terakhir release, saya setuju dengan statement Won-Seok bahwa pernikahan dan cinta itu adalah dua hal yang berbeda. Pernikahan bukan tentang betapa aku mencintaimu, tetapi tentang bertemu orang yang tepat di waktu yang tepat. Karena walaupun saya mencintai seseorang, mungkin orang tersebut belum tentu ingin menikahi saya. Mengapa orang yang pacaran 7 tahun harus menyatakan siap menikah setelah pacaran 7 tahun? Bahkan jika mereka tidak pacaran 7 tahun pun, jika mereka memang berjodoh, pasti akan bertemu di waktu tepat dengan cara yang tak pernah mereka sangka. Itulah mengapa saya mengatakan bahwa pernikahan itu tentang bertemu orang yang tepat di waktu yang tepat.

Kemudian, setelah menonton dua episode terakhir. Saya mengubah pemahaman statement di atas. Nam Se-Hee yang merasa sangat kehilangan Ji-Ho menjual rumahnya karena berpikir tidak akan bisa bersama Ji-Ho lagi. Won-Seok yang menolak wanita yang memilihnya karena merasa pikiran dan hatinya masih untuk orang yang sama, Ho-Rang. Soo-Ji yang akhirnya mulai terbuka tentang kehidupan pribadinya dengan Song-Goo karena merasa nyaman dan dicintai.

Lalu, inilah kesimpulan saya, bahwa pernikahan itu ada karena aku mencintaimu. Karena aku mencintaimu, aku ingin hidup bersamamu. Ini adalah alasan paling rasional mengapa dua orang manusia menikah. Apapun agamanya, apapun suku dan budayanya. Seorang laki-laki akan menikahi wanita karena:
"Aku senang melihatmu tersenyum"
"Aku ingin membuatmu bahagia"
"Aku tidak bisa hidup tanpamu"

Karena jika bukan alasan rasional ini, suatu pernikahan tidak akan bisa bertahan. Mencintai seseorang bukan berarti tidak membencinya, hanya saja tak bisa. Mengapa harus pacaran 7 tahun dulu baru siap menikah? Karena seorang laki-laki butuh waktu, mental, juga materi untuk menyatakan bahwa dirinya bisa membahagiakan wanita yang dicintainya. Bahkan jika dia sangat mencintaimu, dia masih butuh waktu yang tepat untuk menyatakan ingin hidup bersamamu. Geothe mengatakan, tidak ada hal yang lebih fundamental berdasarkan kebahagiaan, kecuali pernikahan.


xoxo,
uciramda

Sabtu kemaren saya ikut workshop photostory yang diadakan oleh Instax Indonesia, informasi saya dapatkan langsung dari instagramnya. Captionnya menjelaskan untuk registrasi bisa melalui email. Awalnya saya ragu untuk mendaftar karena tidak punya kamera instax, tetapi ada keterangan jika tidak punya instax bisa tulis n/a. Iseng coba daftar, saya mendapatkan balasan bahwa sudah terdaftar. Ragu apakah ini ada biaya registrasi, saya whatsapp adminnya. Jawaban adminnya, tidak ada biaya pendaftaran dan tidak perlu bawa apa-apa. Waaaa ini yang saya suka dari Jakarta, jika beruntung bakal bisa ikut workshop yang murah bahkan gratis dengan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat.
Acara dimulai pukul 09.00, saya ketiduran dan berangkat terlambat, sampai di The Hook Cafe pukul 09.40. Sedih kenapa saya harus ketiduran yang akhirnya jadi terlambat. Saat masuk cafe teman-teman sudah hunting foto menggunakan kamera instax square SQ 10, ini dipinjamkan, dan boleh hunting dan print sepuasnya. Romantis banget kan ya. Saya bertemu teman baru, namanya Gaby, dan dia juga terlambat, hehe. Jadinya kami hunting berdua.
Workshop dimulai, acara pertama dari instax photografer Putra Djohan, beliau berbagi ilmu tentang kamera instax dan cara menggunakannya. Yang paling saya ingat dari kata Mas Putra, kamu bisa langsung mencetak momentnya saat travelling. Memang ada kebahagiaan tersendiri saat pertama kali foto saya di The Hook diprint langsung dari kamera instax square SQ 10. Kebahagiaan bertambah saat kami disajikan makanan. Peserta sibuk untuk mengabadikan makanan mereka.
Acara berikutnya belajar membuat journal story oleh @thebundandbear, ini yang paling saya tunggu. Moment diabadikan dalam buku. Dulu saya pernah buat scrapbook untuk seseorang, namun tidak pernah berhasil untuk diri sendiri. Peserta diberikan notebook, whasitape, dan peralatan lainnya untuk membuat journal story, dan ini masih gratis. Duuhhh saya yang anak kos ini ditanggal segini dikasih serba gratis, betapa beruntungnyaaa. Ini sungguh romantis.

Terima kasih untuk event yang sangat berkesan dan bermanfaat Instax Indonesia, Putra Djohan, dan @thebunandbear.


-uciramda-

Workshop Photostory by Instax Indonesia

Sunday, July 23, 2017

Sabtu kemaren saya ikut workshop photostory yang diadakan oleh Instax Indonesia, informasi saya dapatkan langsung dari instagramnya. Captionnya menjelaskan untuk registrasi bisa melalui email. Awalnya saya ragu untuk mendaftar karena tidak punya kamera instax, tetapi ada keterangan jika tidak punya instax bisa tulis n/a. Iseng coba daftar, saya mendapatkan balasan bahwa sudah terdaftar. Ragu apakah ini ada biaya registrasi, saya whatsapp adminnya. Jawaban adminnya, tidak ada biaya pendaftaran dan tidak perlu bawa apa-apa. Waaaa ini yang saya suka dari Jakarta, jika beruntung bakal bisa ikut workshop yang murah bahkan gratis dengan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat.
Acara dimulai pukul 09.00, saya ketiduran dan berangkat terlambat, sampai di The Hook Cafe pukul 09.40. Sedih kenapa saya harus ketiduran yang akhirnya jadi terlambat. Saat masuk cafe teman-teman sudah hunting foto menggunakan kamera instax square SQ 10, ini dipinjamkan, dan boleh hunting dan print sepuasnya. Romantis banget kan ya. Saya bertemu teman baru, namanya Gaby, dan dia juga terlambat, hehe. Jadinya kami hunting berdua.
Workshop dimulai, acara pertama dari instax photografer Putra Djohan, beliau berbagi ilmu tentang kamera instax dan cara menggunakannya. Yang paling saya ingat dari kata Mas Putra, kamu bisa langsung mencetak momentnya saat travelling. Memang ada kebahagiaan tersendiri saat pertama kali foto saya di The Hook diprint langsung dari kamera instax square SQ 10. Kebahagiaan bertambah saat kami disajikan makanan. Peserta sibuk untuk mengabadikan makanan mereka.
Acara berikutnya belajar membuat journal story oleh @thebundandbear, ini yang paling saya tunggu. Moment diabadikan dalam buku. Dulu saya pernah buat scrapbook untuk seseorang, namun tidak pernah berhasil untuk diri sendiri. Peserta diberikan notebook, whasitape, dan peralatan lainnya untuk membuat journal story, dan ini masih gratis. Duuhhh saya yang anak kos ini ditanggal segini dikasih serba gratis, betapa beruntungnyaaa. Ini sungguh romantis.

Terima kasih untuk event yang sangat berkesan dan bermanfaat Instax Indonesia, Putra Djohan, dan @thebunandbear.


-uciramda-

Manusia...
Manusia makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Mereka punya akal dan fikiran. Sebagai manusia yang berakal, kecenderungan mereka tetaplah salah dan khilaf. Manusia sering khilaf bahwa pencipta mereka adalah Allah SWT, banyak yang lupa bersyukur dan merasa paling berkuasa. Banyak juga yang sadar melakukan kesalahan, lalu gengsi untuk meminta maaf pada sesama mereka. Terkadang mereka juga suka menilai bahwa orang lain selalu salah, dan dia selalu benar. Tanpa kita (manusia) sadari bahwa setiap kita punya salah dan dosa. Yang sebenarnya bukan tugas kita untuk menghitung dan menghakimi dosa orang lain. Tetaplah jadi pendosa yang tau diri.

Mohon maaf lahir bathin, selamat libur lebaran yang hampir berakhir.


-uciramda-

Manusia

Thursday, June 29, 2017


Manusia...
Manusia makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Mereka punya akal dan fikiran. Sebagai manusia yang berakal, kecenderungan mereka tetaplah salah dan khilaf. Manusia sering khilaf bahwa pencipta mereka adalah Allah SWT, banyak yang lupa bersyukur dan merasa paling berkuasa. Banyak juga yang sadar melakukan kesalahan, lalu gengsi untuk meminta maaf pada sesama mereka. Terkadang mereka juga suka menilai bahwa orang lain selalu salah, dan dia selalu benar. Tanpa kita (manusia) sadari bahwa setiap kita punya salah dan dosa. Yang sebenarnya bukan tugas kita untuk menghitung dan menghakimi dosa orang lain. Tetaplah jadi pendosa yang tau diri.

Mohon maaf lahir bathin, selamat libur lebaran yang hampir berakhir.


-uciramda-

10k views? Untuk pemula seperti saya sungguh alhamdulillah. Terima kasih untuk pembaca yang sudah berkunjung ke blog ini, semoga bisa bermanfaat yaa. Aamiin.

Di postingan sebelumnya, saya pernah mengatakan bahwa alasan saya ngeblog itu hanya untuk menyampaikan perasaan saya saja. Sekarang saya lebih suka share tulisan yang semoga lebih bermanfaat. Di tahun awal saya masih kebingungan dengan apa yang harusnya saya posting. Kemudian saya memperbanyak blogroll dan mulai memahami seperti apa blog yang saya inginkan. Lalu saya ketagihan dan menikmatinya yang ternyata cukup banyak pembaca yang berkunjung ke blog ini.

Cukup banyak perubahan yang saya lakukan untuk blog ini. Mulai dari memperbaharui tampilan blog, dulu template yang saya gunakan hanya classic bawaan blogspot, benar-benar sederhana. Kemudian saya menemukan template blog yang bagus dan sesuai dengan karakter saya di skyandstars.co, lalu saya order, dan beginilah tampilan blog saya sekarang. Untuk saya pribadi sangat menambah mood untuk menulis suatu tulisan.

Saya juga lebih rajin membaca, seperti kata Bang Efenerr bahwa penulis yang baik itu adalah pembaca yang baik. Tidak hanya membaca buku, saya juga suka membaca blog orang lain, line news, atau artikel di suatu official line. Saya juga mengusahakan untuk rajin posting, meskipun masih tidak teratur karena ada aktifitas baru.

Terakhir perubahan yang saya lakukan adalah menggantikan kata sebutan di tulisan saya. Dulu saya menggunakan 'aku' dan sekarang 'saya'. Mengapa? Karena saat membaca tulisan Kak Andra Alodita dan Bang Efenerr yang menggunakan kata 'saya' untuk sebutannya, saya merasa sangat nyaman saat membacanya. Lalu saya juga ingin agar pembaca yang berkunjung ke blog ini juga bisa nyaman saat membaca.

Tanpa saya sadari, perubahan yang saya lakukan pada blog ini memang untuk menarik pembaca untuk berkunjung. Tidak disangka yang views sudah 10k saja. Terima kasih semuanya yang sudah berkunjung.

Harapan saya, semoga saya bisa secara rutin untuk posting tulisan. Dengan kalimat yang lebih bagus dan berisi, lebih menarik, dan lebih bermanfaat. Aamiin.


-uciramda-

Thankyou 10K Views

Sunday, May 14, 2017


10k views? Untuk pemula seperti saya sungguh alhamdulillah. Terima kasih untuk pembaca yang sudah berkunjung ke blog ini, semoga bisa bermanfaat yaa. Aamiin.

Di postingan sebelumnya, saya pernah mengatakan bahwa alasan saya ngeblog itu hanya untuk menyampaikan perasaan saya saja. Sekarang saya lebih suka share tulisan yang semoga lebih bermanfaat. Di tahun awal saya masih kebingungan dengan apa yang harusnya saya posting. Kemudian saya memperbanyak blogroll dan mulai memahami seperti apa blog yang saya inginkan. Lalu saya ketagihan dan menikmatinya yang ternyata cukup banyak pembaca yang berkunjung ke blog ini.

Cukup banyak perubahan yang saya lakukan untuk blog ini. Mulai dari memperbaharui tampilan blog, dulu template yang saya gunakan hanya classic bawaan blogspot, benar-benar sederhana. Kemudian saya menemukan template blog yang bagus dan sesuai dengan karakter saya di skyandstars.co, lalu saya order, dan beginilah tampilan blog saya sekarang. Untuk saya pribadi sangat menambah mood untuk menulis suatu tulisan.

Saya juga lebih rajin membaca, seperti kata Bang Efenerr bahwa penulis yang baik itu adalah pembaca yang baik. Tidak hanya membaca buku, saya juga suka membaca blog orang lain, line news, atau artikel di suatu official line. Saya juga mengusahakan untuk rajin posting, meskipun masih tidak teratur karena ada aktifitas baru.

Terakhir perubahan yang saya lakukan adalah menggantikan kata sebutan di tulisan saya. Dulu saya menggunakan 'aku' dan sekarang 'saya'. Mengapa? Karena saat membaca tulisan Kak Andra Alodita dan Bang Efenerr yang menggunakan kata 'saya' untuk sebutannya, saya merasa sangat nyaman saat membacanya. Lalu saya juga ingin agar pembaca yang berkunjung ke blog ini juga bisa nyaman saat membaca.

Tanpa saya sadari, perubahan yang saya lakukan pada blog ini memang untuk menarik pembaca untuk berkunjung. Tidak disangka yang views sudah 10k saja. Terima kasih semuanya yang sudah berkunjung.

Harapan saya, semoga saya bisa secara rutin untuk posting tulisan. Dengan kalimat yang lebih bagus dan berisi, lebih menarik, dan lebih bermanfaat. Aamiin.


-uciramda-
Kali ini saya ingin share wisata kafe di Kota Tua Jakarta. Mengapa saya sebut wisata kafe? Karena memang sekarang zamannya kafe jadi tempat wisata, yang punya kafe juga berlomba-lomba agar kafenya terlihat menarik dan instagramable. Tidak terkecuali di Kota Tua Jakarta, ada beberapa kafe yang bisa kita kunjungi saat kesana, yang harganya terjangkau hingga yang mahal, ya tergantung budget masing-masing saja. Ketika kesana tahun lalu, ada 2 kafe yang saya kunjungi. Apa saja?


Kedai Seni Djakarte
Kafe dengan nuansa gedung tua yang di cat putih dan hijau ini dihiasi dengan karya seni. Jika dilihat dari luar sepertinya Kedai Seni Djakarte biasa saja. Saat memasuki kafe, sudah terasa nuansa vintage yang disajikan oleh Kedai Seni Djakarte, didindingnya ada beberapa karya seni yang dipajang. Saya dan Imel duduk di lantai 2, di bangku kayu yang dilapisi busa dengan motif bunga.


Menurut saya ruangan yang saya duduki dengan Imel tidak terlalu instagramable karena dindingnya tidak terlalu banyak pajangan. Berhubung di lantai 1 sudah ramai jadi kami nikmati saja. Harga makanan disini masih bisa dibilang standart untuk anak kos yang ingin sesekali ngafe. Harganya rata-rata 30 ribuan.

Bangi Kopitiam

Saat bersama Memeh, saya mengunjungi Bangi Kopitiam. Nah menurut saya, kafe ini lebih instagramable, karena setiap sudut ruang ada pajangan yang menggoda untuk difoto. Suasana bangku yang berbeda di setiap ruangan, juga keramik monokrom yang semakin membuat menarik.


Saat saya kesana banyak pegawai kantor dan anak sekolah yang makan siang disana. Untuk ukuran lidah saya yang sangat Padang. Makanan disini enak, saya memesan nasi ayam penyet dan es teh seharga IDR 38K dan IDR 11K. Untuk anak kosan cukup mahal ya. Tapi itu terbayarkan dengan rasa yang enak dan pelayanan yang bagus. Menurut saya jika sesekali ingin ngafe boleh juga ke Bangi Kopitiam.

Sekian.


-uciramda-

Wisata Kafe di Kota Tua Jakarta

Monday, May 1, 2017

Kali ini saya ingin share wisata kafe di Kota Tua Jakarta. Mengapa saya sebut wisata kafe? Karena memang sekarang zamannya kafe jadi tempat wisata, yang punya kafe juga berlomba-lomba agar kafenya terlihat menarik dan instagramable. Tidak terkecuali di Kota Tua Jakarta, ada beberapa kafe yang bisa kita kunjungi saat kesana, yang harganya terjangkau hingga yang mahal, ya tergantung budget masing-masing saja. Ketika kesana tahun lalu, ada 2 kafe yang saya kunjungi. Apa saja?


Kedai Seni Djakarte
Kafe dengan nuansa gedung tua yang di cat putih dan hijau ini dihiasi dengan karya seni. Jika dilihat dari luar sepertinya Kedai Seni Djakarte biasa saja. Saat memasuki kafe, sudah terasa nuansa vintage yang disajikan oleh Kedai Seni Djakarte, didindingnya ada beberapa karya seni yang dipajang. Saya dan Imel duduk di lantai 2, di bangku kayu yang dilapisi busa dengan motif bunga.


Menurut saya ruangan yang saya duduki dengan Imel tidak terlalu instagramable karena dindingnya tidak terlalu banyak pajangan. Berhubung di lantai 1 sudah ramai jadi kami nikmati saja. Harga makanan disini masih bisa dibilang standart untuk anak kos yang ingin sesekali ngafe. Harganya rata-rata 30 ribuan.

Bangi Kopitiam

Saat bersama Memeh, saya mengunjungi Bangi Kopitiam. Nah menurut saya, kafe ini lebih instagramable, karena setiap sudut ruang ada pajangan yang menggoda untuk difoto. Suasana bangku yang berbeda di setiap ruangan, juga keramik monokrom yang semakin membuat menarik.


Saat saya kesana banyak pegawai kantor dan anak sekolah yang makan siang disana. Untuk ukuran lidah saya yang sangat Padang. Makanan disini enak, saya memesan nasi ayam penyet dan es teh seharga IDR 38K dan IDR 11K. Untuk anak kosan cukup mahal ya. Tapi itu terbayarkan dengan rasa yang enak dan pelayanan yang bagus. Menurut saya jika sesekali ingin ngafe boleh juga ke Bangi Kopitiam.

Sekian.


-uciramda-

Sudah pernah dengar atau baca kisah Sir Edmund Hillary si penakluk puncak gunung Everest dan Tenzing Norgay si pemandunya belum? Saya baru dengar kisahnya beberapa hari yang lalu dari seorang pemateri training.

Sir Edmund Hillary adalah seseorang yang bermimpi ingin menjadi orang pertama yang akan menginjakkan kakinya di puncak Gunung Everest. Dia ingin mewujudkan mimpinya dan mengajak Tenzing Norgay yang tinggal di dekat Gunung Everest untuk menjadi pemandunya. Akhirnya Sir Edmund Hillary bisa mencapai puncak Gunung Everest dan menancapkan bendera kebangsaannya disana. Setelah mereka turun, banyak wartawan yang menanti mereka, sebagian besar wartawan terfokus pada Sir Edmund Hillary, dan ada satu wartawan yang bertanya pada Tenzing Norgay "Mengapa bukan anda yang disebut sebagai orang pertama? Karena tentunya sebagai pemandu anda pasti berjalan di depan". Tenzing Norgay menjawab "Sebelum beberapa langkah menuju puncak Gunung Everest, saya mempersilahkan Edmund Hillary untuk jalan di depan. Karena itu adalah impian Edmund Hillary, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih impiannya".

Lalu yang bisa diambil dari kisah ini apa?

Bahwa untuk bisa menggapai suatu impian, pasti kita membutuhkan dukungan dari orang lain. Seperti Tenzing Norgay yang berarti orang yang ada dibalik kesuksesan orang lain. Setiap kita (manusia), sederhananya saja pasti sudah menjadi Tenzing Norgaynya orang tua kita.

Ketika sudah dewasa, sudah bisa bermimpi, lalu siapakah yang menjadi Tenzing Norgay kita? Orang tua, teman, sahabat, atau kekasih? Ingatlah, bahwa selalu ada dukungan dari orang disekitar kita mengapa kita harus tetap berjuang.


-uciramda-

Tenzing Norgay

Saturday, April 15, 2017

Sudah pernah dengar atau baca kisah Sir Edmund Hillary si penakluk puncak gunung Everest dan Tenzing Norgay si pemandunya belum? Saya baru dengar kisahnya beberapa hari yang lalu dari seorang pemateri training.

Sir Edmund Hillary adalah seseorang yang bermimpi ingin menjadi orang pertama yang akan menginjakkan kakinya di puncak Gunung Everest. Dia ingin mewujudkan mimpinya dan mengajak Tenzing Norgay yang tinggal di dekat Gunung Everest untuk menjadi pemandunya. Akhirnya Sir Edmund Hillary bisa mencapai puncak Gunung Everest dan menancapkan bendera kebangsaannya disana. Setelah mereka turun, banyak wartawan yang menanti mereka, sebagian besar wartawan terfokus pada Sir Edmund Hillary, dan ada satu wartawan yang bertanya pada Tenzing Norgay "Mengapa bukan anda yang disebut sebagai orang pertama? Karena tentunya sebagai pemandu anda pasti berjalan di depan". Tenzing Norgay menjawab "Sebelum beberapa langkah menuju puncak Gunung Everest, saya mempersilahkan Edmund Hillary untuk jalan di depan. Karena itu adalah impian Edmund Hillary, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih impiannya".

Lalu yang bisa diambil dari kisah ini apa?

Bahwa untuk bisa menggapai suatu impian, pasti kita membutuhkan dukungan dari orang lain. Seperti Tenzing Norgay yang berarti orang yang ada dibalik kesuksesan orang lain. Setiap kita (manusia), sederhananya saja pasti sudah menjadi Tenzing Norgaynya orang tua kita.

Ketika sudah dewasa, sudah bisa bermimpi, lalu siapakah yang menjadi Tenzing Norgay kita? Orang tua, teman, sahabat, atau kekasih? Ingatlah, bahwa selalu ada dukungan dari orang disekitar kita mengapa kita harus tetap berjuang.


-uciramda-

Kota Tua Jakarta sepertinya menjadi salah satu wisata wajib untuk dikunjungi. Kota Tua yang menyimpan banyak sejarah Jakarta ini padat dikunjungi wisatawan pada saat akhir pekan. Akhir tahun lalu saja saya sampai tiga kali mengunjungi Kota Tua di waktu yang hampir berdekatan. Pertama, saat saya sangat ingin kesana dan Imel bersedia untuk menemani. Kedua, Memeh juga ingin kesana (maklum sama-sama anak rantau), jadi saya temani dia. Ketiga, ketika Cece berlibur ke Jakarta, dia juga penasaran bagaimana Kota Tua itu, jadi saya temani juga. Tidak masalah untuk saya berulang-ulang ke Kota Tua Jakarta karena tidak menguras kantong saya. Saya bisa berwisata sambil mengenal sejarah, foto ala ala selebgram, dan tidak menghabiskan banyak uang.

Kota Tua Jakarta di kelilingi oleh berbagai museum. Mulai dari Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Fatahillah, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik. Juga ada beberapa cafe yang bisa kita kunjungi dan sangat instagramable. Saat di Kota Tua, saya mengunjungi dua museum dan dua cafe. Kali ini saya akan share saat mengunjungi museum di Kota Tua Jakarta.

Museum Fatahillah
Museum Fatahillah sepertinya menjadi landmarknya Kota Tua Jakarta. Karena ketika wisatawan berkunjung, berfoto dengan latar Museum Fatahillah merupakan satu keharusan. Mungkin agar tidak dibilang hoax sudah ke Kota Tua Jakarta, jadi foto dulu di depan gedung ini. Tiket masuk ke Museum Fatahillah Rp 5.000,- per orang. Objek yang akan kita temui disini diantaranya sejarah Jakarta, replika peninggalan sejarah, dan mebel antik.


Di belakang gedung museum, ada taman yang juga tak kalah instagramable. Dan ruang bawah tanah yang konon katanya dulu sebagai penjara. Saya tidak masuk waktu itu, serem sih ya.


Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum kedua yang saya kunjungi adalah Museum Seni Rupa dan Keramik. Saya lupa berapa harga tiket masuk untuk masuk museum ini. Lebih kurang seharga tiket masuk ke Museum Fatahillah. Disini kita akan melihat berbagai macam lukisan dan keramik. Jika kamu suka memoto suatu objek, atau suka melihat lukisan dan keramik, atau iseng ingin melihat-lihat, atau seperti saya yang suka melihat lukisan dan tidak faham arti lukisan itu sendiri, disarankan untuk masuk ke museum ini.



Bagaimana? Menarik bukan? Selain bisa menambah koleksi foto instagrammu. Kamu juga bisa dapat ilmu saat berkunjung ke museum. Pastinya juga hemat, kamu tidak akan menghabiskan banyak uang saat ke Kota Tua Jakarta. Selamat berwisata hemat yaa.


-uciramda-

Wisata Hemat ke Kota Tua Jakarta

Thursday, April 6, 2017

Kota Tua Jakarta sepertinya menjadi salah satu wisata wajib untuk dikunjungi. Kota Tua yang menyimpan banyak sejarah Jakarta ini padat dikunjungi wisatawan pada saat akhir pekan. Akhir tahun lalu saja saya sampai tiga kali mengunjungi Kota Tua di waktu yang hampir berdekatan. Pertama, saat saya sangat ingin kesana dan Imel bersedia untuk menemani. Kedua, Memeh juga ingin kesana (maklum sama-sama anak rantau), jadi saya temani dia. Ketiga, ketika Cece berlibur ke Jakarta, dia juga penasaran bagaimana Kota Tua itu, jadi saya temani juga. Tidak masalah untuk saya berulang-ulang ke Kota Tua Jakarta karena tidak menguras kantong saya. Saya bisa berwisata sambil mengenal sejarah, foto ala ala selebgram, dan tidak menghabiskan banyak uang.

Kota Tua Jakarta di kelilingi oleh berbagai museum. Mulai dari Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Fatahillah, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik. Juga ada beberapa cafe yang bisa kita kunjungi dan sangat instagramable. Saat di Kota Tua, saya mengunjungi dua museum dan dua cafe. Kali ini saya akan share saat mengunjungi museum di Kota Tua Jakarta.

Museum Fatahillah
Museum Fatahillah sepertinya menjadi landmarknya Kota Tua Jakarta. Karena ketika wisatawan berkunjung, berfoto dengan latar Museum Fatahillah merupakan satu keharusan. Mungkin agar tidak dibilang hoax sudah ke Kota Tua Jakarta, jadi foto dulu di depan gedung ini. Tiket masuk ke Museum Fatahillah Rp 5.000,- per orang. Objek yang akan kita temui disini diantaranya sejarah Jakarta, replika peninggalan sejarah, dan mebel antik.


Di belakang gedung museum, ada taman yang juga tak kalah instagramable. Dan ruang bawah tanah yang konon katanya dulu sebagai penjara. Saya tidak masuk waktu itu, serem sih ya.


Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum kedua yang saya kunjungi adalah Museum Seni Rupa dan Keramik. Saya lupa berapa harga tiket masuk untuk masuk museum ini. Lebih kurang seharga tiket masuk ke Museum Fatahillah. Disini kita akan melihat berbagai macam lukisan dan keramik. Jika kamu suka memoto suatu objek, atau suka melihat lukisan dan keramik, atau iseng ingin melihat-lihat, atau seperti saya yang suka melihat lukisan dan tidak faham arti lukisan itu sendiri, disarankan untuk masuk ke museum ini.



Bagaimana? Menarik bukan? Selain bisa menambah koleksi foto instagrammu. Kamu juga bisa dapat ilmu saat berkunjung ke museum. Pastinya juga hemat, kamu tidak akan menghabiskan banyak uang saat ke Kota Tua Jakarta. Selamat berwisata hemat yaa.


-uciramda-
Pantai dengan terik matahari dan suara ombaknya, saya rindu. Tetapi saya belum sempat mengunjunginya hanya dengan alasan mager hiks. Saya juga ingin posting, tetapi tidak ada bahan postingan. Lalu saya teringat foto pantai yang saya ambil di Pulau Angso Duo Pariaman. Saya berkunjung kesana bersama sahabat SMA pada tahun 2014. Sekarang Pulau Angso Duo sudah mengalami banyak perubahan, yang pasti lebih bagus dari ketika saya mengunjungi tahun 2014 lalu. 

Hanya melihat kembali fotonya, saya bisa merasakan kembali betapa indahnya ciptaan Allah ini. 






-uciramda-

Pulau Angso Duo Pariaman

Tuesday, March 14, 2017

Pantai dengan terik matahari dan suara ombaknya, saya rindu. Tetapi saya belum sempat mengunjunginya hanya dengan alasan mager hiks. Saya juga ingin posting, tetapi tidak ada bahan postingan. Lalu saya teringat foto pantai yang saya ambil di Pulau Angso Duo Pariaman. Saya berkunjung kesana bersama sahabat SMA pada tahun 2014. Sekarang Pulau Angso Duo sudah mengalami banyak perubahan, yang pasti lebih bagus dari ketika saya mengunjungi tahun 2014 lalu. 

Hanya melihat kembali fotonya, saya bisa merasakan kembali betapa indahnya ciptaan Allah ini. 






-uciramda-

Ikhlas. Kata sederhana yang sulit untuk dilaksanakan.

Beberapa hari yang lalu, saya di chat oleh teman kuliah saya, Andi. Katanya dia sedang suntuk, singkat cerita, saya menyebutkan ciri ciri calon jodoh yang saya doakan. Andi membalas "Kasihan dong kalau jodoh yang datang nggak seperti itu". Tanpa pikir panjang saya spontan membalas "Harapannya begitu, tapi kalau jodohnya beda yaa sabar aja. Kadang kenyataan tak sesuai harapan". "Udah belajar ilmu ikhlas sekarang Ci?", kata Andi. Ketika membaca balasan chatnya, saya terdiam dan berfikir, ternyata saya bisa seikhlas itu. 

Seketika itu juga saya teringat tentang Ustad yang mengajarkan Alif di buku Negeri 5 Menara, bahwa ikhlas itu perlu untuk di ucapkan 'saya ikhlas'. Meski sebenarnya hati kita tidak ikhlas, tetapi ketika kita coba untuk menyebutkannya. Ternyata itu bisa menenangkan hati kita. Begitulah yang diajarkan oleh Ustad kepada Alif. 

Saya berharap, di kehidupan saya yang sekarang, saya bisa lebih ikhlas. Ketika kenyataan tak sesuai dengan yang saya harapkan. Saya bisa mengatakan "saya ikhlas dengan apa yang Allah tentukan untuk hidup saya".


-uciramda-

Ikhlas

Thursday, March 9, 2017


Ikhlas. Kata sederhana yang sulit untuk dilaksanakan.

Beberapa hari yang lalu, saya di chat oleh teman kuliah saya, Andi. Katanya dia sedang suntuk, singkat cerita, saya menyebutkan ciri ciri calon jodoh yang saya doakan. Andi membalas "Kasihan dong kalau jodoh yang datang nggak seperti itu". Tanpa pikir panjang saya spontan membalas "Harapannya begitu, tapi kalau jodohnya beda yaa sabar aja. Kadang kenyataan tak sesuai harapan". "Udah belajar ilmu ikhlas sekarang Ci?", kata Andi. Ketika membaca balasan chatnya, saya terdiam dan berfikir, ternyata saya bisa seikhlas itu. 

Seketika itu juga saya teringat tentang Ustad yang mengajarkan Alif di buku Negeri 5 Menara, bahwa ikhlas itu perlu untuk di ucapkan 'saya ikhlas'. Meski sebenarnya hati kita tidak ikhlas, tetapi ketika kita coba untuk menyebutkannya. Ternyata itu bisa menenangkan hati kita. Begitulah yang diajarkan oleh Ustad kepada Alif. 

Saya berharap, di kehidupan saya yang sekarang, saya bisa lebih ikhlas. Ketika kenyataan tak sesuai dengan yang saya harapkan. Saya bisa mengatakan "saya ikhlas dengan apa yang Allah tentukan untuk hidup saya".


-uciramda-
Sudah Maret 2017, tetapi hidup saya belum berubah menjadi lebih baik. Hiks. Kembali saya mencari motivasi agar saya bisa lebih semangat untuk menggapai mimpi. Pagi ini tidak sengaja saya membuka halaman catatan saya yang tertulis halaman dan sepenggal kalimat motivasi dari buku Negeri 5 Menara.

Sudah lama saya menyukai dan termotivasi dari buku ini. Tetapi setelah membaca, saya selalu lupa untuk mempraktekkannya. Saya ingin share di blog hari ini agar kelak bisa dibaca lagi jika saya butuh suntikan motivasi.
Negeri 5 Menara, hal. 81 - 82
"Mandirilah maka kamu akan jadi orang merdeka dan maju. I'timad ala nafsi, bergantung pada diri sendiri, jangan dengan orang lain. Cukuplah bantuan Tuhan yang menjadi panutanmu".

Negeri 5 Menara, hal. 106
"Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup. Misi yang dimaksud adalah ketika kalian melakukan sesuatu hal positif dengan kualitas sangat tinggi dan di saat yang sama menikmati prosesnya. Bila kalian merasakan sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha yang minimum, mungkin itu adalah misi hidup yang diberikan Tuhan. Carilah misi kalian masing masing. Mungkin misi kalian adalah belajar Al-Qur'an, mungkin menjadi orator, mungkin membaca puisi, mungkin menulis, mungkin apa saja. Temukan dan semoga kalian menjadi orang yang berbahagia".

Negeri 5 Menara, hal. 107 - 108
"Ada dua hal yang paling penting dalam mempersiapkan diri untuk sukses, yaitu going the extra miles. Tidak menyerah dengan rata rata. Kalau orang belajar 1 jam, dia akan belajar 5 jam, kalau orang berlari 2 kilo, dia akan berlari 3 kilo. Kalau orang menyerah di detik ke 10, dia tidak akan menyerah sampai detik 20. Selalu berusaha meningkatkan diri lebih baik dari orang biasa. Karena itu, mari budayakan going the extra miles, lebihkan usaha, waktu, upaya, tekad, dan sebagainya dari orang lain. Maka kalian akan sukses. Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar. Jadi pilihlah suasana hati kalian, dalam situasi paling kacau sekalipun. Karena kalianlah master dan penguasa hati kalian. Dan hati yang selalu bisa dikuasai pemiliknya, adalah hati orang sukses".

Negeri 5 Menara, hal 158
"Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kitalah yang harus berubah. Allah berfirman, Dia tidak akan mengubah sebuah kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan. Kalau kalian mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya bermimpi dan berdo'a, tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini. Sekarang juga!".

Begitulah beberapa suntikan motivasi dari buku Negeri 5 Menara. Saya sengaja mengcopy paste kalimatnya, agar kalimat motivasi ini tersampaikan untuk pembaca yang belum pernah membaca buku Negeri 5 Menara. Semoga termotivasi dan segera dipraktekkan. Fighting!!


-uciramda-

Suntikan Motivasi dari Buku Negeri 5 Menara

Wednesday, March 1, 2017

Sudah Maret 2017, tetapi hidup saya belum berubah menjadi lebih baik. Hiks. Kembali saya mencari motivasi agar saya bisa lebih semangat untuk menggapai mimpi. Pagi ini tidak sengaja saya membuka halaman catatan saya yang tertulis halaman dan sepenggal kalimat motivasi dari buku Negeri 5 Menara.

Sudah lama saya menyukai dan termotivasi dari buku ini. Tetapi setelah membaca, saya selalu lupa untuk mempraktekkannya. Saya ingin share di blog hari ini agar kelak bisa dibaca lagi jika saya butuh suntikan motivasi.
Negeri 5 Menara, hal. 81 - 82
"Mandirilah maka kamu akan jadi orang merdeka dan maju. I'timad ala nafsi, bergantung pada diri sendiri, jangan dengan orang lain. Cukuplah bantuan Tuhan yang menjadi panutanmu".

Negeri 5 Menara, hal. 106
"Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup. Misi yang dimaksud adalah ketika kalian melakukan sesuatu hal positif dengan kualitas sangat tinggi dan di saat yang sama menikmati prosesnya. Bila kalian merasakan sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha yang minimum, mungkin itu adalah misi hidup yang diberikan Tuhan. Carilah misi kalian masing masing. Mungkin misi kalian adalah belajar Al-Qur'an, mungkin menjadi orator, mungkin membaca puisi, mungkin menulis, mungkin apa saja. Temukan dan semoga kalian menjadi orang yang berbahagia".

Negeri 5 Menara, hal. 107 - 108
"Ada dua hal yang paling penting dalam mempersiapkan diri untuk sukses, yaitu going the extra miles. Tidak menyerah dengan rata rata. Kalau orang belajar 1 jam, dia akan belajar 5 jam, kalau orang berlari 2 kilo, dia akan berlari 3 kilo. Kalau orang menyerah di detik ke 10, dia tidak akan menyerah sampai detik 20. Selalu berusaha meningkatkan diri lebih baik dari orang biasa. Karena itu, mari budayakan going the extra miles, lebihkan usaha, waktu, upaya, tekad, dan sebagainya dari orang lain. Maka kalian akan sukses. Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar. Jadi pilihlah suasana hati kalian, dalam situasi paling kacau sekalipun. Karena kalianlah master dan penguasa hati kalian. Dan hati yang selalu bisa dikuasai pemiliknya, adalah hati orang sukses".

Negeri 5 Menara, hal 158
"Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kitalah yang harus berubah. Allah berfirman, Dia tidak akan mengubah sebuah kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan. Kalau kalian mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya bermimpi dan berdo'a, tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini. Sekarang juga!".

Begitulah beberapa suntikan motivasi dari buku Negeri 5 Menara. Saya sengaja mengcopy paste kalimatnya, agar kalimat motivasi ini tersampaikan untuk pembaca yang belum pernah membaca buku Negeri 5 Menara. Semoga termotivasi dan segera dipraktekkan. Fighting!!


-uciramda-
Ternyata bahagia itu sesederhana membasahi kuas dan mewarnai kertas :)


watercolor by me.


-uciramda-

Refresh

Sunday, February 19, 2017

Ternyata bahagia itu sesederhana membasahi kuas dan mewarnai kertas :)


watercolor by me.


-uciramda-


Halo! 

Perkenalkan saya Suci Ramdasari, penulis dari D A I S Y, seorang ibu rumah tangga. Saya memulai blog ini pada tahun 2014, awalnya untuk berbagi semua yang saya suka to get happiness. Tapi sekarang (2020), saya memutuskan blog ini sebagai tempat saya menuangkan semua pikiran dan perasaan yang mengganggu saya, suka maupun duka. Blog ini hanya mempunyai dua label yaitu travel dan thoughts. Semua berisikan pikiran dan perasaan yang terlalu mengganggu saya. Perasaan suka dan duka yang begitu berlebihan. Semua tulisan di blog ini hanya berdasarkan pendapat, pikiran, dan perasaan saya.

Welcome to my blog. Enjoy. Feel free to post your comment or send your email to suciramdasari@gmail.com. Thank you.  


Hello

Saturday, February 4, 2017



Halo! 

Perkenalkan saya Suci Ramdasari, penulis dari D A I S Y, seorang ibu rumah tangga. Saya memulai blog ini pada tahun 2014, awalnya untuk berbagi semua yang saya suka to get happiness. Tapi sekarang (2020), saya memutuskan blog ini sebagai tempat saya menuangkan semua pikiran dan perasaan yang mengganggu saya, suka maupun duka. Blog ini hanya mempunyai dua label yaitu travel dan thoughts. Semua berisikan pikiran dan perasaan yang terlalu mengganggu saya. Perasaan suka dan duka yang begitu berlebihan. Semua tulisan di blog ini hanya berdasarkan pendapat, pikiran, dan perasaan saya.

Welcome to my blog. Enjoy. Feel free to post your comment or send your email to suciramdasari@gmail.com. Thank you.  


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...