SOCIAL MEDIA

Sudah nonton K-Drama Reply 1988? Kalau sudah pasti bakal baper (bawa perasaan) banget dengar nama Jung Hwan kan? Iyaaa, cowok nggak romantis yang hanya bisa memendam perasaannya untuk sahabat wanita satu-satunya Deok Sun. Yang akhirnya, dia harus mengikhlaskan cinta pertamanya untuk sahabatnya juga Choi Taek. Daaannnn kalimat bijak Jung Hwan setelah patah hati, kereeennnn bangeet. Ini dia...

"Takdir tidak selalu mendatangimu di setiap waktu. Setidaknya, jika kau ingin memakai istilah takdir itu seharusnya terjadi seringkali di saat-saat paling mendebarkan yang terjadi karena kebetulan. Itulah yang membuatnya disebut takdir. Itulah sebabnya kata lain dari takdir adalah kesempatan.

Pada akhirnya takdir dan waktu tidak terjadi begitu saja, terlepas dari sebab yang kebetulan. Mereka adalah hasil dari ketulusan, pilihan yang sederhana, yang bisa menciptakan kesempatan yang menakjubkan. Bersikap teguh hati, membuat keputusan tanpa keragu raguan, itulah yang membentuk kesempatan. Dia lebih menginginkannya, lebih dari aku. Dan aku seharusnya bisa lebih berani. Itu bukan karena tidak ada kesempatan. Tetapi sering kali karena keragu raguan."

Jung Hwan "Reply 1988" Said

Friday, October 28, 2016

Sudah nonton K-Drama Reply 1988? Kalau sudah pasti bakal baper (bawa perasaan) banget dengar nama Jung Hwan kan? Iyaaa, cowok nggak romantis yang hanya bisa memendam perasaannya untuk sahabat wanita satu-satunya Deok Sun. Yang akhirnya, dia harus mengikhlaskan cinta pertamanya untuk sahabatnya juga Choi Taek. Daaannnn kalimat bijak Jung Hwan setelah patah hati, kereeennnn bangeet. Ini dia...

"Takdir tidak selalu mendatangimu di setiap waktu. Setidaknya, jika kau ingin memakai istilah takdir itu seharusnya terjadi seringkali di saat-saat paling mendebarkan yang terjadi karena kebetulan. Itulah yang membuatnya disebut takdir. Itulah sebabnya kata lain dari takdir adalah kesempatan.

Pada akhirnya takdir dan waktu tidak terjadi begitu saja, terlepas dari sebab yang kebetulan. Mereka adalah hasil dari ketulusan, pilihan yang sederhana, yang bisa menciptakan kesempatan yang menakjubkan. Bersikap teguh hati, membuat keputusan tanpa keragu raguan, itulah yang membentuk kesempatan. Dia lebih menginginkannya, lebih dari aku. Dan aku seharusnya bisa lebih berani. Itu bukan karena tidak ada kesempatan. Tetapi sering kali karena keragu raguan."

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui"
-Al Baqarah: 216-

Dulu waktu masuk jurusan IPA di SMA, aku punya cita-cita ingin jadi dokter gigi. Namun ternyata hasil SNMPTN aku lulus di Teknik Pertanian Universitas Andalas. Waktu itu sempat malas dan tidak ingin melanjutkan di jurusan itu. Tapi aku bertahan dan hanya ingin menyelesaikan apa yang sudah aku mulai tanpa berfikir bahwa itu adalah pilihan terbaik yang Allah berikan kepadaku. Beberapa minggu yang lalu, gigiku sakit. Singkat cerita aku dibantu oleh sahabatku Bulan untuk menambal gigiku. Dia sedang koas dokter gigi di Baiturrahmah Padang. Karena dulu sempat bercita-cita ingin menjadi dokter gigi, aku cukup excited sampai di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang. Aku banyak bertanya tentang studinya yang sedang koas dan Bulan pun menceritakannya dengan senang hati, karena dia juga tau dulu aku ingin menjadi dokter gigi.

Setelah sempat dua kali mondar-mandir di kehidupan mahasiswa koas dokter gigi. Aku menyadari bahwa "ternyata tempatku memang bukan disana, ternyata Allah sudah mengatur hidupku sesuai kemampuanku, aku sadar aku tidak sanggup berada di kedokteran gigi baik secara finansial maupun ilmu pengetahuanku waktu itu. Kalau misalkan aku lulus, lalu orang tuaku akan bayar dengan apa alat-alat yang mahal itu, alhamdulillah aku tidak lulus kedokteran gigi yaa Allah". Tanpa sadar aku langsung bersyukur karena tidak lulus kedokteran gigi 2011 lalu. Astagfirullah, untuk menyadari bahwa pilihan Allah tepat untukku, aku butuh 5 tahun untuk menyadarinya. Walaupun kita punya rencana, tetapi rencana Allah yang lebih baik untuk kita. Selalu bersyukur yaa :)  

Belajar Lebih Bersyukur

Monday, October 17, 2016

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui"
-Al Baqarah: 216-

Dulu waktu masuk jurusan IPA di SMA, aku punya cita-cita ingin jadi dokter gigi. Namun ternyata hasil SNMPTN aku lulus di Teknik Pertanian Universitas Andalas. Waktu itu sempat malas dan tidak ingin melanjutkan di jurusan itu. Tapi aku bertahan dan hanya ingin menyelesaikan apa yang sudah aku mulai tanpa berfikir bahwa itu adalah pilihan terbaik yang Allah berikan kepadaku. Beberapa minggu yang lalu, gigiku sakit. Singkat cerita aku dibantu oleh sahabatku Bulan untuk menambal gigiku. Dia sedang koas dokter gigi di Baiturrahmah Padang. Karena dulu sempat bercita-cita ingin menjadi dokter gigi, aku cukup excited sampai di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang. Aku banyak bertanya tentang studinya yang sedang koas dan Bulan pun menceritakannya dengan senang hati, karena dia juga tau dulu aku ingin menjadi dokter gigi.

Setelah sempat dua kali mondar-mandir di kehidupan mahasiswa koas dokter gigi. Aku menyadari bahwa "ternyata tempatku memang bukan disana, ternyata Allah sudah mengatur hidupku sesuai kemampuanku, aku sadar aku tidak sanggup berada di kedokteran gigi baik secara finansial maupun ilmu pengetahuanku waktu itu. Kalau misalkan aku lulus, lalu orang tuaku akan bayar dengan apa alat-alat yang mahal itu, alhamdulillah aku tidak lulus kedokteran gigi yaa Allah". Tanpa sadar aku langsung bersyukur karena tidak lulus kedokteran gigi 2011 lalu. Astagfirullah, untuk menyadari bahwa pilihan Allah tepat untukku, aku butuh 5 tahun untuk menyadarinya. Walaupun kita punya rencana, tetapi rencana Allah yang lebih baik untuk kita. Selalu bersyukur yaa :)  

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...