SOCIAL MEDIA

Aku seorang pembaca Gogirl! walaupun nggak berlangganan, tapi aku usahain untuk dapat majalah Gogirl! tiap bulannya. Kadang suka telat ke lapak majalahnya, dan kehabisan. Menurut aku Gogirl! itu isinya keren-keren dan bermanfaat banget. Sampai suatu hari entah kenapa Cece aku bilang kalau yang punya Gogirl! itu cewek-cewek kakak beradik, dan sudah ada bukunya "No One To Someone". Penasaranlah aku dengan bukunya dan baru dapat buku ini beberapa hari yang lalu.

Aku beli di Toko Buku Gramedia Padang, aku beli dengan harga hemat, aku tau ini dari snapchat sahabat aku Dila. Mungkin karena sudah nggak ada masuk cetakan yang baru, sementara masih ada beberapa yang tersisa, jadi Gramedia jual dengan harga yang sangat hemat. Hihihi, syukurlah ucapku.
Buku yang ditulis oleh salah satu pendiri Gogirl! sekaligus kakak dari adik-adiknya yaitu Nina Moran, menceritakan bagaimana perjuangan ketiganya untuk memulai dan mengembangkan Gogirl! agar bisa dikenal dan diminati oleh pembacanya. Kak Nina tidak hanya bercerita di buku ini, tetapi juga banyak memberikan tips untuk mendirikan suatu usaha di bidang media cetak. Sebenarnya tips-tips itu juga bisa digunakan untuk kita jika memang bermimpi dan ingin berjuang untuk memulai dan mengembangkan suatu usaha. 8 tips secara garis besarnya adalah bersabarlah; tundalah mengambil uang dari omzet untuk kepentingan pribadi; harus mau repot, capek, dan terus belajar; jalani semua dari hati; menyerah itu bukan pilihan; cuekin semua cemoohan dan anggapan bahwa mimpi kita terlalu mustahil untuk diwujudkan; jika cita-cita kita nggak didukung keluarga, carilah komunitas yang punya cita-cita yang sama; intinya adalah setiap kebaikan harus diteruskan.

Bagian selanjutnya di buku ini adalah isi dari wawancara Kak Nina dengan pengusaha wanita lainnya yang sudah sukses dibidangnya masing-masing. Ada dua cerita wawancara yang paling aku suka dari semuanya. Pertama aku suka saran dari Mbak Dian Kenanga yaitu "Kehidupan itu akan menemukan jalannya sendiri-sendiri, sejauh apa kita percayakan dan kita lakukan, kita akan menemukan sendiri jalannya. Lakukan saja, life will find a way". Aaaaaakkkk menusuk hati banget kata-katanya. Sukaa pokoknya.

Wawancara kedua yang aku suka adalah wawancara dengan Diana Rikasari. Aku followersnya Kak Diana dong. Kak D bilang, dia harus fokus dulu pada satu bisnisnya, ketika bisnis yang satu memang sudah matang baru bisa memulai bisnis lainnya. Itu sangat menginspirasi aku, jika satu saja kita sudah kerepotan, kenapa memulai yang lain, lebih baik satu namun lancar, aman, dan menjanjikan daripada dua atau tiga bisnis tapi kerepotan. Thanks Kak D.

Thanks juga untuk Kak Nina Moran dengan buku dan Gogirl! yang inspiratif banget. Sukses terus Kak :)
 

Book: No One To Someone

Tuesday, August 23, 2016

Aku seorang pembaca Gogirl! walaupun nggak berlangganan, tapi aku usahain untuk dapat majalah Gogirl! tiap bulannya. Kadang suka telat ke lapak majalahnya, dan kehabisan. Menurut aku Gogirl! itu isinya keren-keren dan bermanfaat banget. Sampai suatu hari entah kenapa Cece aku bilang kalau yang punya Gogirl! itu cewek-cewek kakak beradik, dan sudah ada bukunya "No One To Someone". Penasaranlah aku dengan bukunya dan baru dapat buku ini beberapa hari yang lalu.

Aku beli di Toko Buku Gramedia Padang, aku beli dengan harga hemat, aku tau ini dari snapchat sahabat aku Dila. Mungkin karena sudah nggak ada masuk cetakan yang baru, sementara masih ada beberapa yang tersisa, jadi Gramedia jual dengan harga yang sangat hemat. Hihihi, syukurlah ucapku.
Buku yang ditulis oleh salah satu pendiri Gogirl! sekaligus kakak dari adik-adiknya yaitu Nina Moran, menceritakan bagaimana perjuangan ketiganya untuk memulai dan mengembangkan Gogirl! agar bisa dikenal dan diminati oleh pembacanya. Kak Nina tidak hanya bercerita di buku ini, tetapi juga banyak memberikan tips untuk mendirikan suatu usaha di bidang media cetak. Sebenarnya tips-tips itu juga bisa digunakan untuk kita jika memang bermimpi dan ingin berjuang untuk memulai dan mengembangkan suatu usaha. 8 tips secara garis besarnya adalah bersabarlah; tundalah mengambil uang dari omzet untuk kepentingan pribadi; harus mau repot, capek, dan terus belajar; jalani semua dari hati; menyerah itu bukan pilihan; cuekin semua cemoohan dan anggapan bahwa mimpi kita terlalu mustahil untuk diwujudkan; jika cita-cita kita nggak didukung keluarga, carilah komunitas yang punya cita-cita yang sama; intinya adalah setiap kebaikan harus diteruskan.

Bagian selanjutnya di buku ini adalah isi dari wawancara Kak Nina dengan pengusaha wanita lainnya yang sudah sukses dibidangnya masing-masing. Ada dua cerita wawancara yang paling aku suka dari semuanya. Pertama aku suka saran dari Mbak Dian Kenanga yaitu "Kehidupan itu akan menemukan jalannya sendiri-sendiri, sejauh apa kita percayakan dan kita lakukan, kita akan menemukan sendiri jalannya. Lakukan saja, life will find a way". Aaaaaakkkk menusuk hati banget kata-katanya. Sukaa pokoknya.

Wawancara kedua yang aku suka adalah wawancara dengan Diana Rikasari. Aku followersnya Kak Diana dong. Kak D bilang, dia harus fokus dulu pada satu bisnisnya, ketika bisnis yang satu memang sudah matang baru bisa memulai bisnis lainnya. Itu sangat menginspirasi aku, jika satu saja kita sudah kerepotan, kenapa memulai yang lain, lebih baik satu namun lancar, aman, dan menjanjikan daripada dua atau tiga bisnis tapi kerepotan. Thanks Kak D.

Thanks juga untuk Kak Nina Moran dengan buku dan Gogirl! yang inspiratif banget. Sukses terus Kak :)
 
Seperti drama It's Okay That's Love, alasan aku penasaran ingin nonton drama ini karena Kwang Soo oppa wkwkwk. Walaupun oppa hanya sebagai pemeran pendukung, tapi aku bahagia bisa nonton drama ini, ahahaha. Awalnya aku mikir drama ini bercerita tentang anak yang menyayangi orang tuanya, ternyataa salaahhhh. Jadi ceritanya adalah tentang persahabatan, tapi bukan persahabatan biasa, drama ini menceritakan tentang persahabatan orang tua yang sudah menjalani persahabatan sejak mereka remaja hingga mereka sudah menjadi nenek kakek dan punya cucu.
Cukup banyak konflik dari masa lalu nenek dan kakek di drama ini semasa mereka muda. Mulai dari suami yang selingkuh hingga ingin membunuh anaknya, ibu juga istri yang seperti pembantu oleh anak dan suaminya, masalah perekonomian keluarga, terkena kanker, tentu saja juga ada konflik cinta dari anak mereka disini. Juga pertengkaran antara ibu dan anak, juga cara anak menyayangi dan mengasihi ibunya. Yang adengan Kwang Soo oppa nonton di bioskop bersama ibunya bikin baper bangeettt.
Menurut aku sih drama ini cukup recommended. Karena ini juga menjadi teguran untukku sebagai seorang anak yang harus lebih memahami orang tua. Karena semakin tua orang tua kita, mereka lebih butuh kasih sayang, teman bercerita, dan mereka lebih sensitif perasaannya. Drama ini juga cukup membuat kita sedih seperti melihat orang tua sendiri. Bahkan ada adegan yang mereka sudah mempersiapkan foto untuk pemakaman mereka, mereka seperti sudah siap untuk meninggal hiks.
Kalau sudah melow gitu pasti musiknya juga melow dong, dan soundtrack drama ini juga enak didengar menurutku, Yang paling aku suka "LYN - Want to be free" dan "Baby Blue - Kevin Oh".

Dan menurut aku drama ini cocok untuk kita anak muda yang kadang tidak sadar sudah menyakiti hati orang tua kita :')

Korean Drama : Dear My Friends

Tuesday, August 16, 2016

Seperti drama It's Okay That's Love, alasan aku penasaran ingin nonton drama ini karena Kwang Soo oppa wkwkwk. Walaupun oppa hanya sebagai pemeran pendukung, tapi aku bahagia bisa nonton drama ini, ahahaha. Awalnya aku mikir drama ini bercerita tentang anak yang menyayangi orang tuanya, ternyataa salaahhhh. Jadi ceritanya adalah tentang persahabatan, tapi bukan persahabatan biasa, drama ini menceritakan tentang persahabatan orang tua yang sudah menjalani persahabatan sejak mereka remaja hingga mereka sudah menjadi nenek kakek dan punya cucu.
Cukup banyak konflik dari masa lalu nenek dan kakek di drama ini semasa mereka muda. Mulai dari suami yang selingkuh hingga ingin membunuh anaknya, ibu juga istri yang seperti pembantu oleh anak dan suaminya, masalah perekonomian keluarga, terkena kanker, tentu saja juga ada konflik cinta dari anak mereka disini. Juga pertengkaran antara ibu dan anak, juga cara anak menyayangi dan mengasihi ibunya. Yang adengan Kwang Soo oppa nonton di bioskop bersama ibunya bikin baper bangeettt.
Menurut aku sih drama ini cukup recommended. Karena ini juga menjadi teguran untukku sebagai seorang anak yang harus lebih memahami orang tua. Karena semakin tua orang tua kita, mereka lebih butuh kasih sayang, teman bercerita, dan mereka lebih sensitif perasaannya. Drama ini juga cukup membuat kita sedih seperti melihat orang tua sendiri. Bahkan ada adegan yang mereka sudah mempersiapkan foto untuk pemakaman mereka, mereka seperti sudah siap untuk meninggal hiks.
Kalau sudah melow gitu pasti musiknya juga melow dong, dan soundtrack drama ini juga enak didengar menurutku, Yang paling aku suka "LYN - Want to be free" dan "Baby Blue - Kevin Oh".

Dan menurut aku drama ini cocok untuk kita anak muda yang kadang tidak sadar sudah menyakiti hati orang tua kita :')
Merantau adalah salah satu keinginanku yang belum sempat terwujud sampai sekarang ini. Sedih banget memang, karena udah tamat kuliah pun belum pernah benar-benar jauh dari orang tua. Walaupun teman-teman yang udah pernah merantau bilang "nggak enak", tapi aku tetap bersikukuh ingin merantau. Selalu ku selipkan do'a agar Allah mengizinkan ku untuk bisa merantau. Pernah mencoba jauh dari orang tua walaupun hanya dua bulan, sebulan KKN dan sebulan lagi PKL. Awalnya memang sedih, setelahnya aku sangat menikmati. Karena aku menemukan kerabat dan sahabat baruku. Seperti yang Imam Syafi'i bilang "Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang".

Kata-kata itu aku temukan di halaman pertama novel Negeri 5 Menara nya uda A.Fuadi. Sejak saat itu aku ingin sekali merantau. Sejak lahir aku di Padang, rasanya bosaaannn sekali. Ditambah sekarang sudah berstatus pengangguran, hidupku rasanya sangat membosankan. Aku juga ingin merasakan apa yang dirasakan teman-temanku yang sedang atau pernah merantau. Homesick, bertemu sahabat baru, susah senang anak kos, dan lain-lainnya yang belum pernah ku rasakan. Semoga Allah segera mengijabah do'a ku ini, aamiin.

Merantau : My Wish List

Tuesday, August 2, 2016

Merantau adalah salah satu keinginanku yang belum sempat terwujud sampai sekarang ini. Sedih banget memang, karena udah tamat kuliah pun belum pernah benar-benar jauh dari orang tua. Walaupun teman-teman yang udah pernah merantau bilang "nggak enak", tapi aku tetap bersikukuh ingin merantau. Selalu ku selipkan do'a agar Allah mengizinkan ku untuk bisa merantau. Pernah mencoba jauh dari orang tua walaupun hanya dua bulan, sebulan KKN dan sebulan lagi PKL. Awalnya memang sedih, setelahnya aku sangat menikmati. Karena aku menemukan kerabat dan sahabat baruku. Seperti yang Imam Syafi'i bilang "Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang".

Kata-kata itu aku temukan di halaman pertama novel Negeri 5 Menara nya uda A.Fuadi. Sejak saat itu aku ingin sekali merantau. Sejak lahir aku di Padang, rasanya bosaaannn sekali. Ditambah sekarang sudah berstatus pengangguran, hidupku rasanya sangat membosankan. Aku juga ingin merasakan apa yang dirasakan teman-temanku yang sedang atau pernah merantau. Homesick, bertemu sahabat baru, susah senang anak kos, dan lain-lainnya yang belum pernah ku rasakan. Semoga Allah segera mengijabah do'a ku ini, aamiin.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...