SOCIAL MEDIA

Awal Agustus kemarin tiba-tiba ingin baca buku. Buku yang aku ambil secara random di rak adalah Merdeka Sejak Hati karangan A.Fuadi. Padahal lagi momong bayiku yang lagi suka tidur di gendongan. Aku bisa selesaikan bacanya kurang dari 2 minggu, kaget juga. Karena selama hamil tidak ada buku yang selesai aku baca. Sudah lama tidak baca buku ini, aku jadi lupa isinya. Setelah dibaca halaman demi halaman, lembar demi lembar, oh iya, ini tentang perjuangan seorang pahlawan yang ingin merdeka dari segalanya termasuk penjajahan. Baca buku ini dan melihat situasi Indonesia yang sekarang. Sepertinya tidak jauh berbeda, hanya teknologi dan tahunnya saja yang beda. Masih ada tukang palak, pajak yang mencekik rakyat, aktivis di penjarakan. Aku rasa Indonesia belum pernah benar-benar merdeka sejak hari kemerdekaannya.

Bacanya awal Agustus, dan akhir Agustus terjadi demonstrasi karena menumpuknya kemarahan rakyat pada pemerintah. Tidak ada yang namanya kebetulan. Pasti ada alasan mengapa Allah membuat pikiran dan tanganku memilih buku ini dari beberapa bukuku yang artsy untuk dibaca. Mungkin naluri seorang ibu yang ingin anaknya mendapatkan kemerdekaan seperti yang diajarkan Bapak Lafran Pane (tokoh di novel ini) pada anak-anaknya. “Merdeka dari utang jasa dan utang harta. Merdeka dari keterikatan materi dan duniawi. Merdeka sejak hati. Islam sejak nurani”. Aku rasa kita harus ajarkan anak-anak kita merdeka seperti yang diinginkan Bapak Lafran Pane ini. Agar tidak ada lagi kemarukan duniawi yang tak akan ada habisnya. Islam dan iman insyaAllah bisa mengontrol itu. “Islam itu sejak kelahirannya adalah jalan pembebas, jalan menuju kemerdekaan hakiki dan jalan lurus bagi semua. Membebaskan dari pemikiran yang salah, memerdekakan dari penjajahan duniawi, jalan lurus menuju Allah” kata Pak Muslim.


Bismillah buku ini dibuat sebagai bentuk pengingat sosok Bapak Lafran Pane, sekaligus sebagai pengingat bagi orang tua dan anak-anak kita untuk tetap terus perjuangkan kemerdekaan kita. Perjalanan kita masih panjang, Allah yang jaga kita semua. Lekas pulih Indonesiaku, lekas merdeka dari nepotisme, korupsi, dan pemerintahan yang tone deaf. 

#Indonesiaberbenah #sipiljagasipil #wargajagawarga


Salam,

Suci

Buku: Merdeka Sejak Hati

Wednesday, September 3, 2025

Awal Agustus kemarin tiba-tiba ingin baca buku. Buku yang aku ambil secara random di rak adalah Merdeka Sejak Hati karangan A.Fuadi. Padahal lagi momong bayiku yang lagi suka tidur di gendongan. Aku bisa selesaikan bacanya kurang dari 2 minggu, kaget juga. Karena selama hamil tidak ada buku yang selesai aku baca. Sudah lama tidak baca buku ini, aku jadi lupa isinya. Setelah dibaca halaman demi halaman, lembar demi lembar, oh iya, ini tentang perjuangan seorang pahlawan yang ingin merdeka dari segalanya termasuk penjajahan. Baca buku ini dan melihat situasi Indonesia yang sekarang. Sepertinya tidak jauh berbeda, hanya teknologi dan tahunnya saja yang beda. Masih ada tukang palak, pajak yang mencekik rakyat, aktivis di penjarakan. Aku rasa Indonesia belum pernah benar-benar merdeka sejak hari kemerdekaannya.

Bacanya awal Agustus, dan akhir Agustus terjadi demonstrasi karena menumpuknya kemarahan rakyat pada pemerintah. Tidak ada yang namanya kebetulan. Pasti ada alasan mengapa Allah membuat pikiran dan tanganku memilih buku ini dari beberapa bukuku yang artsy untuk dibaca. Mungkin naluri seorang ibu yang ingin anaknya mendapatkan kemerdekaan seperti yang diajarkan Bapak Lafran Pane (tokoh di novel ini) pada anak-anaknya. “Merdeka dari utang jasa dan utang harta. Merdeka dari keterikatan materi dan duniawi. Merdeka sejak hati. Islam sejak nurani”. Aku rasa kita harus ajarkan anak-anak kita merdeka seperti yang diinginkan Bapak Lafran Pane ini. Agar tidak ada lagi kemarukan duniawi yang tak akan ada habisnya. Islam dan iman insyaAllah bisa mengontrol itu. “Islam itu sejak kelahirannya adalah jalan pembebas, jalan menuju kemerdekaan hakiki dan jalan lurus bagi semua. Membebaskan dari pemikiran yang salah, memerdekakan dari penjajahan duniawi, jalan lurus menuju Allah” kata Pak Muslim.


Bismillah buku ini dibuat sebagai bentuk pengingat sosok Bapak Lafran Pane, sekaligus sebagai pengingat bagi orang tua dan anak-anak kita untuk tetap terus perjuangkan kemerdekaan kita. Perjalanan kita masih panjang, Allah yang jaga kita semua. Lekas pulih Indonesiaku, lekas merdeka dari nepotisme, korupsi, dan pemerintahan yang tone deaf. 

#Indonesiaberbenah #sipiljagasipil #wargajagawarga


Salam,

Suci

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...